Selasa, 03 Mei 2011

koin sastra FIB UB

http://wan.web.id/wp-content/uploads/2011/03/koin-sastra.png



http://wan.web.id/wp-content/uploads/2011/03/Hb_jassin.jpg


HB. Jassin

Hans Bague Jassin, atau lebih sering disingkat menjadi H.B. Jassin (lahir di Gorontalo, Sulawesi Utara, 13 Juli 1917 – meninggal di Jakarta, 11 Maret 2000 pada umur 82 tahun) adalah seorang pengarang, penyunting, dan kritikus sastra ternama dari Indonesia.

Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta

Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin ini dimulai sebagai dokumentasi pribadi H.B. Jassin, sang tokoh sastra yang dijuluki sebagai Paus Sastra Indonesia. Jassin menggeluti pendokumentasian sastra ini dengan dana dan tenaga yang serba terbatas sejak ia mengembangkan minatnya akan dunia sastra dan pustaka pada tahun 1930-an, ketika usianya belum lagi 30 tahun.
http://wan.web.id/wp-content/uploads/2011/03/image.tempointeraktif.com_.jpegDokumentasinya ini menggugah perhatian Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang akhirnya turun tangan untuk ikut memelihara kelestariannya agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Karena itulah Ali Sadikin kemudian memberikan tempat kepada H.B. Jassin di salah satu gedung yang terdapat di Taman Ismail Marzuki sebagai lokasi Pusat Dokumentasi ini.



Apa Yang Terjadi Dengan Pusat Dokumentasi HB. Yassin?
Pemerintah Provinsi Jakarta rupanya tak terlalu peduli terhadap kebudayaan dan sastra. Buktinya, Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin–penyimpan karya sastra terlengkap di Indonesia–dibiarkan nyaris mati. Bantuan dana pengelolaan untuk lembaga ini terus-terusan dipangkas tanpa alasan yang jelas.
Pusat sastra itu masih menerima dana pengelolaan Rp 500 juta pada 2003. Tapi makin lama bantuan ini makin menyusut. Tahun lalu jumlahnya Rp 165 juta, dan tahun ini lebih kecil lagi, tinggal Rp 50 juta. Pengelola dokumentasi warisan H.B. Jassin, kritikus sastra ternama, itu pun menjerit. Duit tersebut tidak cukup untuk mengelola dan merawat lebih 50 ribu karya sastra yang tersimpan di sana.

berdasr atas kasus tersebut FIB UB mempelopori gerakan koin sastra di Universitas brawijaya malang untuk menyelamatkan pusat sastra H.B jassin . para mahasiswa FIB melakukan penggalangan dana dengan cara yang beragama . mulai dari melakukan penggalangan dana , "mengamen" , menjual makanan dan minuman dilakukan oleh para mahasiswa FIB , dan semua hasil dari kegiatan diatas akan disumbangkan ke pusat sastra H.B jassin . 


 http://wan.web.id/wp-content/uploads/2011/03/koin-sastra.png

1 komentar: